Purwakarta – Menjelang akhir Ramadan, BELA PURWAKARTA (Belpur) bersama Komunitas Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta (GPHP) kembali menggelar IFTAR RAMADHAN FESTIVAL (IRF) 2025.
Acara tahunan ini sukses terselenggara di Gedung Bale Sawala Yudhistira, Pemkab Purwakarta, dengan antusiasme tinggi dari masyarakat.
IRF 2025 mengusung tema "Ramadhan Momentum Membentuk Pribadi Istimewa", yang selaras dengan semangat Purwakarta dalam mengangkat kembali jargon "ISTIMEWA".
IRF 2025 mengusung tema "Ramadhan Momentum Membentuk Pribadi Istimewa", yang selaras dengan semangat Purwakarta dalam mengangkat kembali jargon "ISTIMEWA".
Acara ini dihadiri oleh pelajar, mahasiswa, karang taruna, komunitas pemuda, serta masyarakat umum, menciptakan suasana kebersamaan yang penuh makna.
Sebagai narasumber, hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia, Kyai H.M. John Dien TH, MH, M.Pd., serta perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Asep Rahmatudin, M.Ag.
Sebagai narasumber, hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia, Kyai H.M. John Dien TH, MH, M.Pd., serta perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Asep Rahmatudin, M.Ag.
Acara ini semakin semarak dengan berbagai penampilan seni, termasuk SMANTI Orkestra, Kultum oleh GPHP, puisi religi dari sastrawan Ayi Kurnia Iskandar dan Rudi Aliruda, serta penampilan komunitas NESA yang aktif memberikan pembelajaran bahasa Inggris gratis bagi masyarakat Purwakarta.
Dipandu oleh Ali Novel Magad, acara ini berlangsung lancar dan memberikan kesan mendalam bagi para peserta.
Dipandu oleh Ali Novel Magad, acara ini berlangsung lancar dan memberikan kesan mendalam bagi para peserta.
Founder BELA PURWAKARTA, Aa Komara, menegaskan bahwa tema yang diusung bertujuan mengajak masyarakat membangun karakter "Pribadi Istimewa" sejalan dengan visi besar Purwakarta.
"Ramadhan adalah bulan istimewa, dan Purwakarta kini kembali mengusung semangat 'ISTIMEWA'. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk membentuk karakter masyarakat yang lebih baik, selaras dengan visi pemerintahan yang baru," ujar Aa Komara.
Ia juga menyoroti pentingnya implementasi keistimewaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menciptakan keamanan, serta menunjukkan sikap ramah kepada sesama.
"Ramadhan adalah bulan istimewa, dan Purwakarta kini kembali mengusung semangat 'ISTIMEWA'. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk membentuk karakter masyarakat yang lebih baik, selaras dengan visi pemerintahan yang baru," ujar Aa Komara.
Ia juga menyoroti pentingnya implementasi keistimewaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menciptakan keamanan, serta menunjukkan sikap ramah kepada sesama.
"Akan menjadi ironi jika 'Purwakarta Istimewa' tetapi masyarakatnya masih membiarkan lingkungannya kumuh dan pemudanya terlibat dalam kegiatan negatif," tambahnya.
Sementara itu, Ketua GPHP, Azis Agustiana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan IRF 2025.
Sementara itu, Ketua GPHP, Azis Agustiana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan IRF 2025.
Ia berharap festival ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak nyata dalam membentuk masyarakat yang religius, kreatif, inovatif, serta semakin ISTIMEWA di mata Allah SWT.
Dengan suksesnya IRF 2025, acara ini tidak hanya menjadi ajang berbuka puasa bersama, tetapi juga wadah refleksi dan penguatan karakter demi membangun Purwakarta yang lebih baik dan lebih istimewa.
Dengan suksesnya IRF 2025, acara ini tidak hanya menjadi ajang berbuka puasa bersama, tetapi juga wadah refleksi dan penguatan karakter demi membangun Purwakarta yang lebih baik dan lebih istimewa.